Awal Mula: Jawaban Huawei atas Krisis
Tahun 2019 menjadi tahun penuh tantangan bagi Huawei. Ketika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi dagang, Huawei kehilangan akses ke ekosistem Android versi Google, termasuk layanan penting seperti Google Play Store, Gmail, dan YouTube.
Bagi perusahaan smartphone raksasa, ini adalah pukulan telak. Namun, Huawei memilih tidak menyerah. Mereka memperkenalkan sistem operasi buatan sendiri dengan nama HongMeng OS (鸿蒙系统), yang pertama kali diumumkan di Tiongkok pada Agustus 2019 dalam acara Huawei Developer Conference.
Kenapa Disebut HongMeng?
Nama HongMeng berasal dari filosofi Tiongkok kuno. “鸿蒙” merujuk pada “kabut purba” atau “kekosongan awal alam semesta sebelum tercipta kehidupan”.
Dengan nama ini, Huawei ingin menyampaikan pesan bahwa HongMeng OS adalah awal dari dunia baru—sebuah ekosistem independen yang lahir dari krisis besar.
Dari HongMeng OS ke HarmonyOS
Banyak orang bingung: apa bedanya HongMeng OS dengan HarmonyOS?
Sebenarnya, HongMeng OS adalah nama lokal di Tiongkok, sementara HarmonyOS adalah nama internasional untuk sistem operasi yang sama. Huawei sengaja menggunakan dua nama agar mudah diterima oleh pasar domestik maupun global.
Jadi, meskipun nama berbeda, fondasi teknologinya sama. Namun, strategi distribusinya berbeda:
- HongMeng OS lebih fokus pada pasar Tiongkok.
- HarmonyOS ditujukan untuk pasar internasional.
Teknologi di Balik HongMeng OS
Seperti HarmonyOS, HongMeng OS dibangun dengan arsitektur mikrokernel yang ringan dan fleksibel. Filosofinya adalah menciptakan sistem operasi terdistribusi yang bisa berjalan di berbagai perangkat, bukan hanya smartphone.
Beberapa penerapan nyata HongMeng OS di Tiongkok:
- Smartphone Huawei yang tidak bisa lagi memakai Google Mobile Services.
- TV pintar (Huawei Vision) sebagai perangkat pertama yang memakai HongMeng OS.
- Smartwatch, tablet, dan IoT yang terhubung dalam satu ekosistem mulus.
Dengan pendekatan ini, HongMeng OS tidak hanya jadi pengganti Android, tetapi juga pencipta ekosistem baru.
Adopsi Cepat di Tiongkok
Strategi Huawei terbukti berhasil di pasar domestik. Dalam beberapa tahun, ratusan juta perangkat di Tiongkok sudah menjalankan HongMeng OS.
Beberapa faktor pendorongnya:
- Patriotisme teknologi – banyak konsumen Tiongkok mendukung produk buatan dalam negeri.
- Integrasi lintas perangkat – smartphone, TV, dan perangkat rumah pintar Huawei saling terkoneksi dengan lancar.
- Ekosistem aplikasi lokal – Huawei AppGallery tumbuh sebagai alternatif Google Play.
Tantangan HongMeng OS
Meskipun sukses di Tiongkok, HongMeng OS menghadapi tantangan besar di luar negeri:
- Ekosistem aplikasi global masih kalah jauh dibanding Google Play dan App Store.
- Persepsi internasional yang menganggapnya hanya “Android versi Huawei”.
- Persaingan ketat dengan Android dan iOS yang sudah mapan.
Namun, di dalam negeri, HongMeng OS menjadi simbol kemandirian teknologi Tiongkok, dan lambang kebangkitan Huawei setelah krisis.
HongMeng OS vs HarmonyOS: Simbol Lokal vs Global
Bisa dikatakan, HongMeng OS adalah identitas lokal, sedangkan HarmonyOS adalah wajah global.
Di Tiongkok, nama HongMeng lebih akrab dan berakar pada budaya. Di luar negeri, Huawei memilih nama HarmonyOS yang terdengar lebih universal dan mudah diterima.
Keduanya adalah bagian dari strategi Huawei untuk membangun ekosistem global yang tidak bergantung pada teknologi Amerika.
Kesimpulan: Dari Nama Lokal ke Ambisi Global
HongMeng OS bukan sekadar nama sistem operasi. Ia adalah simbol dari resiliensi, kemandirian, dan ambisi teknologi Tiongkok.
Dari Tiongkok, HongMeng OS berkembang menjadi HarmonyOS untuk dunia. Dan meskipun jalannya penuh tantangan, Huawei telah membuktikan bahwa mereka mampu menciptakan alternatif nyata bagi dominasi Android dan iOS.