Apa Itu Unix OS?
Unix OS adalah salah satu sistem operasi tertua dan paling berpengaruh dalam sejarah komputer. Dikenal sebagai sistem operasi multitasking dan multi-user, Unix pertama kali lahir di laboratorium riset AT\&T Bell Labs pada tahun 1969. Sejak awal, Unix dirancang untuk stabil, efisien, dan fleksibel, sehingga mampu berjalan di berbagai jenis perangkat keras.
Uniknya, Unix tidak hanya menjadi sistem operasi untuk komputer riset, tapi juga melahirkan filosofi perangkat lunak yang terus hidup hingga kini: “Do one thing and do it well” — buatlah program kecil yang kuat, dan kombinasikan untuk pekerjaan yang lebih kompleks.
Sejarah Unix OS: Dari Bell Labs ke Dunia
Unix berawal dari sebuah proyek besar di Bell Labs bernama Multics (Multiplexed Information and Computing Service). Proyek itu terlalu rumit dan akhirnya gagal. Namun, dari kegagalan tersebut, lahirlah ide baru.
Pada tahun 1969, Ken Thompson bersama Dennis Ritchie (yang juga pencipta bahasa pemrograman C) dan Brian Kernighan, mulai merancang sistem operasi sederhana, lebih ramping, dan efisien. Mereka menamainya UNIX.
Unix awalnya dibuat untuk komputer mini PDP-7, lalu berkembang di PDP-11. Tahun 1973, Dennis Ritchie menulis ulang Unix dalam bahasa C — inilah terobosan besar, karena menjadikan Unix portable: bisa dijalankan di berbagai mesin tanpa menulis ulang seluruh kode.
Kenapa Unix Dibuat?
Unix lahir karena kebutuhan:
- Multitasking dan multi-user: Membagi sumber daya komputer ke banyak pengguna sekaligus.
- Portabilitas: Tidak terikat pada satu mesin tertentu.
- Kesederhanaan: Dibanding Multics yang kompleks, Unix lebih ramping dan bisa berkembang cepat.
Unix diciptakan bukan hanya untuk dipakai, tetapi juga untuk dijadikan pondasi eksperimen riset komputer. Itulah kenapa Unix begitu fleksibel dan mudah dikembangkan.
Varian Unix dan Perkembangannya
Seiring waktu, Unix berkembang ke berbagai versi. Beberapa varian besar di antaranya:
- BSD (Berkeley Software Distribution): Dikembangkan di University of California, Berkeley. Inilah cikal bakal dari macOS dan iOS modern.
- System V: Versi komersial yang dikembangkan oleh AT\&T, banyak dipakai perusahaan besar.
- AIX (IBM), HP-UX (Hewlett-Packard), Solaris (Sun Microsystems): Varian enterprise yang terkenal stabil, dipakai di server besar dan superkomputer.
Unix berkembang pesat di dunia riset, universitas, dan industri kritis seperti telekomunikasi, banking, hingga militer.
Unix vs Linux: Apa Bedanya?
Meski terlihat mirip, Unix dan Linux punya perbedaan mendasar:
- Unix: Diciptakan di Bell Labs, berlisensi komersial, hanya dipakai oleh perusahaan atau institusi riset.
- Linux: Diciptakan Linus Torvalds tahun 1991 sebagai alternatif gratis dari Unix. Linux sepenuhnya open-source, bisa digunakan siapa saja.
Linux bahkan terinspirasi langsung dari filosofi Unix. Bisa dibilang, Linux adalah “anak open-source” dari keluarga Unix.
Unix dan Pengaruhnya ke OS Modern
Unix mungkin tidak seterkenal Windows atau Android di kalangan pengguna umum, tapi pengaruhnya sangat besar:
- macOS dan iOS: Berbasis pada Darwin, yang akarnya dari BSD Unix.
- Linux: Terinspirasi langsung dari arsitektur Unix.
- Android dan ChromeOS: Keduanya berjalan di atas kernel Linux, yang lahir dari filosofi Unix.
- Server dunia: Sebagian besar server kritis (bank, telekomunikasi, superkomputer) masih menjalankan varian Unix atau turunan Linux.
Kesimpulan
Unix OS bukan sekadar sistem operasi; ia adalah fondasi dunia komputasi modern. Dari Bell Labs tahun 1969, Unix telah melahirkan keturunan yang kini kita kenal: Linux, macOS, iOS, Android, hingga ChromeOS.
Jika Windows adalah sistem operasi yang populer di kalangan pengguna umum, Unix bisa disebut sebagai “kakek bijak” yang diam-diam menopang dunia digital hingga kini.
👉 Dengan kata lain, setiap kali kita membuka smartphone Android atau laptop macOS, kita sebenarnya masih menggunakan warisan langsung dari Unix OS.