6. Twinmotion
Twinmotion berbasis Unreal Engine, cocok untuk BIM.
Fitur utama:
- Integrasi BIM & UE.
- Real-time visualisasi.
Kelebihan: antarmuka mudah.
Kekurangan: library lebih kecil dari Lumion.
π Cocok untuk: workflow arsitektur ke Unreal Engine.
7. Arnold
Autodesk Arnold dipakai luas di film & animasi.
Fitur utama:
- CPU & GPU renderer.
- Hasil realistis untuk VFX.
Kelebihan: standar industri VFX.
Kekurangan: render berat, lisensi mahal.
π Cocok untuk: animasi & film.
8. Redshift
Redshift adalah GPU renderer cepat untuk motion graphics.
Fitur Utama:
- GPU-accelerated biased rendering.
- Dukungan berbagai DCC (Cinema 4D, Maya, 3ds Max, Blender, Houdini).
- Mendukung ray-traced global illumination, subsurface scattering, dan volume rendering.
- Material system yang fleksibel dengan node-based shading.
Kelebihan: sangat cepat, dukungan multi-host, integrasi erat dengan Cinema 4D.
Kekurangan: lisensi berbayar, butuh GPU kuat.
π Cocok untuk: motion design & animasi 3D.
9. OctaneRender
OctaneRender adalah GPU unbiased renderer spektral.
Fitur Utama:
- Spektral rendering untuk hasil cahaya realistis.
- GPU-accelerated path tracing & PMC.
- Integrasi dengan banyak software (Blender, 3ds Max, Maya, Houdini, dll).
- Dukungan volumetric rendering & out-of-core textures.
Kelebihan: hasil sangat akurat, cepat di GPU.
Kekurangan: learning curve tinggi, lisensi berbayar.
π Cocok untuk: rendering spektral & arsitektur.
10. RenderMan
Pixar RenderMan adalah software rendering standar untuk film Pixar.
Fitur Utama:
- Integrasi XPU (CPU + GPU hybrid rendering).
- Material system βLamaβ untuk shading fisik canggih.
- ML-based denoising untuk hasil lebih cepat.
- Dipakai dalam pipeline film Pixar & VFX Hollywood.
Kelebihan: hasil fotoreal tingkat film.
Kekurangan: lisensi berbayar, cukup kompleks.
π Cocok untuk: studio animasi & VFX film.
